Kamis, 10 Mei 2012

TUNAIKANLAH TUGAS PELAYANANMU

Tunaikanlah-tugas-pelayananmu, GSJA-DKI, Iwan-Siahaan
Allah menciptakan segala sesuatu di dunia ini dengan tujuannya masing-masing.

Saat manusia diciptakan, Allah punya rencana & tujuan yang jelas baginya. Sayang sekali, tujuan & rencana Allah tersebut rusak karena manusia jatuh dalam dosa. Manusia terpisah dari Allah, Sang Pencipta, dan manusia tidak lagi hidup bukan untuk Allah & tujuan-Nya melainkan bagi dirinya sendiri. Kelihatannya menyenangkan, tetapi akhir hidupnya adalah kebinasaan belaka.

Syukur karena Allah yang begitu mengasihi manusia. Putra-Nya, Yesus Kristus, dikirim ke dunia menjelma menjadi manusia, mati di kayu salib menebus dosa, bangkit & kembali ke Sorga serta suatu saat akan datang kembali. Di dalam Yesus, rencana & tujuan Allah bagi manusia dipulihkan. Manusia yang percaya pada-Nya hidup bagi-Nya.

Menjadi orang Percaya adalah menjadi orang yang melayani. Pengorbanan Yesus yang telah menyerahkan diri-Nya mati demi keselamatan manusia berdosa adalah dasar pelayanan orang Percaya bagi dunia ini (Yohanes 3:16). Tidak hanya itu, sebagaimana Yesus telah berkorban bagi dunia demikianlah kita diminta Tuhan untuk meneladani bahkan berkorban bagi orang-orang yang kita layani (I Yohanes 3:16). Kita melayani bukan untuk menerima melainkan untuk memberi. Sebagai orang Percaya kita dipanggil Tuhan untuk melayani, bukan untuk dilayani.

Kerinduan hati Tuhan adalah supaya setiap orang bertobat, percaya kepada Yesus Kristus & diselamatkan. Inilah Misi Tuhan bagi dunia yang harus kita kerjakan. Untuk itu, pertama-tama kita perlu berdoa bagi dunia. Berdoa bagi orang-orang yang belum percaya dimulai dari keluarga & lingkungan kita sendiri. Berdoalah agar mereka dapat mengalami Kasih Tuhan yang menyelamatkan. Berdoalah agar sebagai orang Percaya, Kasih Kristus senantiasa ada dalam kita & dapat kita bagikan kepada sesama manusia. Berdoalah agar Tuhan mengurapi kita menjadi pribadi yang memberitakan Kabar Baik kepada orang-orang yang terhilang dalam dosa. Berdoalah agar Kerajaan Allah datang & Kehendak Tuhan jadi di dunia ini.

Doa tidak akan berarti tanpa perbuatan. Jalinlah persahabatan dengan orang-orang yang membutuhkan Kasih Kristus. Jadilah terang & teladan hidup bagi mereka. Datangilah & saksikanlah Kasih Tuhan yang telah kita alami. Beritakanlah bahwa keselamatan hanya ada di dalam Tuhan Yesus Kristus karena DIA adalah satu-satunya jalan kepada Bapa Surgawi.

Doa yang terus menerus & usaha yang tak kenal lelah harus disertai dengan kerelaan memberi dana agar tujuan Allah benar-benar tergenapi. Tidak dapat disangkal, semua pelayanan membutuhkan biaya. Kita diberkati Tuhan untuk menjadi berkat bagi pelayanan & sesama melalui pemberian dana yang kita lakukan. Jika ingin melihat orang-orang diselamatkan maka kita perlu membayar harganya, yaitu: DOA, DAYA & DANA.

Kamp Auschwitz adalah tempat pembantaian jutaan jiwa orang Yahudi oleh tentara NAZI Jerman. Sudah menjadi kebiasaan di Kamp tersebut jika ada 1 orang tawanan melarikan diri maka sebagai akibatnya 10 orang dari tawanan yang ada akan dipilih secara acak & dihukum mati ganti orang yang kabur tersebut. Satu kali seorang tawanan kabur & tentara memilih orang-orang yang akan dihukum mati. Orang yang ke-10 terpilih adalah Franciszek Gajowniczek . Franciszek kemudian menangis tersedu-sedu sambil menyebut-nyebut istri & anak-anaknya. Tiba-tiba dari belakang barisan seorang berlari ke dapan sambil meminta ijin bicara kepada Komandan Pasukan. Setelah diberikan ijin bicara pria ini menyampaikan permohonan agar dirinya  diberikan kesempatan menanggung hukuman mati ganti pria yang menangis tadi. Pria ini beralasan bahwa ia tidak memiliki keluarga sedangkan pria yang hendak digantikannya memiliki istri & anak-anak. Ia siap mati demi orang ke-10 tadi. Komandan pasukan akhirnya menyetujui & jadilah pria ini yang masuk kelompok orang-orang yang akan dihukum mati. Nama pria ini adalah Maximilian Kolbe, seorang Biarawan. 14 Agustus 1941 adalah hari kematian Kolbe. Uniknya, Franciszek akhirnya lolos dari kematian di Kamp Auschwitz saat Perang Dunia II berakhir & dapat bertemu dengan istri serta anak-anaknya dalam keadaan selamat. Tetapi keselamatannya hanya dapat terjadi karena ada seorang Maximilian Kolbe yang bersedia mati menggantikan dirinya. Setiap tanggal 14 Agustus Franciszek Gajowniczek & keluarga datang ke bekas Kamp Auschwitz untuk memperingati kasih & pengorbanan Kolbe baginya.

Franciszek adalah gambaran kehidupan kita dulu yang harus dihukum mati karena dosa-dosa. Kolbe adalah gambaran Kristus yang bersedia mati menggantikan kita. Saat kita telah menerima Kasih Kristus, sekarang Tuhan memanggil kita untuk menjadi “Kolbe-kolbe” yang rela berkorban bagi orang-orang lainnya yang masih terhilang dalam dosa. Inilah panggilan Tuhan bagi kita.

Tunaikanlah tugas pelayananmu ! (II Timotius 4:5)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda.